NAMA : MIUHAMMAD KHANSAPURI
NPM : 14116976
KELAS : 1KA19
KELAS : 1KA19
PENDUDUK MASYARAKAT DAN
KEBUDAYAAN
Pekembangan Penduduk dunia
No.
|
PERIODE
|
KETERANGAN
|
Ciri-ciri
|
1.
|
Masyarakat era 1650-1800
|
Pada periode ini diperkirakan
jumlah penduduk dunia mencapai 900 juta jiwa dengan tingkat pertumbuhan
penduduk 0,4 % per tahun.
|
·
Mulai berkembangnya teknik pertanian
·
Berdirinya pabrik-pabrik pada tahap
awal
·
Pengembangan sarana dan prasarana
transportasi
·
Kondisi politik di berbagai negara
relatif stabil
|
2.
|
Masyarakat era 1800-1850
|
Selama periode ini (50 tahun) jumlah
penduduk dunia bertambah sekitar 33%.
|
·
Meningkatnya tatanan politik dan
ekonomi negara
·
Mulai timbulnya kesadaran akan
lingkungan
·
Adanya perhatian untuk mengontrol laju
pertumbuhan penduduk
|
3.
|
Masyarakat era 1850-1900
|
Di era ini didalam masyarakat mulai berkembangnya
IPTEK yg lebh komplek sebelumnya,di beberapa negara mulai turun angka
fertilitas
|
·
Mulai dilakukannya sensus penduduk di
berbagai negara
·
Peningkatan produktivitas manusia
karena kemajuan IPTEK
·
Di beberapa negara terjadi penurunan
fertilitas
|
4.
|
Masyarakat era 1900-1930
|
Periode ini sangat erat kaitannya
dengan terjadinya Perang Dunia 1.
|
Perkembangan penduduk dunia terbagi menjadi 3
wilayah yaitu :
·
Wilayah Amerika Serikat dan Eropa
Barat pertumbuhan penduduknya mulai terkendali.
·
Wilayah Eropa timur, Afrika Utara,
Amerika Latin dan Jepang, angka pertumbuhan penduduknya masih tinggi.
·
Wilayah yang tidak termasuk 2 wilayah
diatas pertumbuhan penduduknya tinggi.
|
5.
|
Masyarakat era 1930 sampai sekarang
|
Di era ini perang dunia ke-2 dimulai
yang mengakibatkan beberapa negara maju mengalami kerugian besar dan setelah
perang dunia itu berakhir tercipta 2 negara adidaya yang mengakibatkan 2
negara tersebut bersaing menyebabkan IPTEK berkembang sangat cepat
|
·
Berakhirnya Perang Dunia
·
Meningkatnya pelayanan kesehatan dan
pendidikan
·
Penemuan berbagai jenis obat dan
antibiotik
·
Teknologi semakin maju di berbagai
bidang
·
Taraf ekonomi mulai meningkat
|
Tabel Pengandaan Penduduk Dunia
Tahun penggandaan
|
Perkiraan penduduk
dunia
|
Waktu
|
800 SM
|
5 juta
|
-
|
1650 tahun
|
500 juta
|
1500
|
1830 tahun
|
1 milyard
|
180
|
1930 tahun
|
2 milyard
|
100
|
1975 tahun
|
4 milyard
|
45
|
Sumber
: Ehrlich, Paul, R, et al, Human Ecology W.H. Freeman and Co San Fransisco.
Menggunakan interpolasi linear dari perkiraan UNDESA, populasi dunia telah meningkat dua kali lipat atau akan dua kali lipat dalam tahun-tahun berikutnya (dengan dua titik tolak yang berbeda). Perhatikan bagaimana, selama 2 milenium, menggandakan masing-masing mengambil kira-kira setengah selama dua kali lipat sebelumnya, pas model pertumbuhan hiperbolik disebutkan di atas. Namun, tidak mungkin bahwa akan ada penggandaan lain dalam abad ini.
Demografi merupakan
istilah yang berasal dari dua kata Yunani, yaitu demos yang berarti rakyat atau
penduduk dan graphein yang berarti menggambar atau menulis. Oleh karena itu,
demografi dapat diartikan sebagai tulisan atau gambaran tentang penduduk ,
terutama tentang kelahiran, perkawinan, kematian dan migrasi. Demografi
meliputi studi ilmiah tentang jumlah, persebaran geografis, komposisi penduduk,
serta bagaimana faktor faktor ini berubah dari waktu kewaktu. Istilah ini
pertama kali dikemukakan oleh Archille Guillard pada tahun 1855 dalam karyanya
yang berjudul “elements de statistique humaine, ou demographie comparree” atau
elements of human statistics or comparative demography (dalam Iskandar,1994). Pengertian tentang demografi berkembang dengan seiring
dengan perkembangan keadaan penduduk serta penggunaan statistic kependudukan
pada zamannya. Berikut beberapa contoh
tentang perkembangan definisi demografi :
·
Johan Sussmilch (1762, dalam Iskandar
,1994) berpendapat bahwa demografi adalah ilmu yang mempelajari hukum tuhan
yang berhubungan dengan perubahan-perubahan pada umat manusia yang terlibat
dari jumlah kelahiran, kematian, dan pertumbuhannya.
·
Achille Guillard (1855) memberikan
definisi demografi sebagai ilmu yang mempelajari segala sesuatu dari keadaan
dan sikap manusia yang dapat diukur ,yaitu meliputi perubahan secara umum,
fisiknya, peradabannya, intelektualitasnya, dan kondisi moralnya (lihat juga
Iskandar, 1994).
·
David v. Glass (1953) menekankan bahwa demografi terbatas pada studi penduduk sebagai
akibat pengaruh dari proses demografi ,yaitu fertilitas,mortalitas,dan migrasi.
·
United Nations (1958) dan International Union for the Scientific Study of Population/IUSSP
(1982) mendefinisikan demografi sebagai studi ilmiah masalah penduduk yang
berkaitan dengan jumlah, struktur, serta pertumbuhannya
·
Philip M. Hauser dan Otis Dudley Duncan (1959) berpendapat bahwa demografi merupakan ilmu yang mempelajari jumlah,
persebaran territorial, komposisi penduduk, serta perubahannya dan sebab-sebab
perubahan tersebut.
·
Donald j. Bougue (1969) mendefinisikan demografi sebagai ilmu yang mempelajari secara
statistik dsan matematik jumlah,komposisi,distribusi penduduk,dan perubahan-
perubahannya sebagai akibat bekerjanya komponen-komponen pertumbuhan penduduk,
yaitu kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas),
perkawinan, migrasi, dan mobilitas social.
·
George w. Brclay (1970) mendefinisikan demografi sebagai ilmu yang memberikan gambaran
secara statistik tentang penduduk. Demografi mempelajari perilaku penduduk
secara menyeluruh bukan perorangan. Dengan definisi-definisi diatas, dapat
disimpulkan bahwa ilmu demografi merupakan suatu ilmu untuk mempelajari
perubahan-perubahan kependudukan dengan memanfaatkan data dan statistik dari
data penduduk terutama mengenai perubahan jumlah, persebaran pada
kommponen-komponen utama pertumbuhan penduduk, yaitu : fertilitas, mortalitas, migrasi, yang pada gilirannya menyebabkan
perubahan pada jumlah, struktur, dan persebaran penduduk.
Secara singkat , ilmu demografi sangat bermanfaat untuk :
·
Mempelajari kuantitas, komposisi, dan
distribusi penduduk dalam suatu daerah tertentu serta perubahan-perubahannya.
·
Menjelaskan pertumbuhan masa lampau dan
mengestimasi pertumbbuhan penduduk pada masa datang.
·
Mengembangkan hubungan sebab akibat
antaraperkembangan penduduk dan bermacam- macam aspek pembangunan sosial,
ekonomi, budaya, politik, lingkungan, dan keamanan.
·
Mempelajari dan mengantisipasi
kemungkinan-kemungkinan konsekuensi pertumbuhan penduduk pada masa mendatang.
Faktor – Faktor Demografi
Ada bebarap faktor-faktor demografi yang mempengaruhi tinggi
rendahnya pertumbuhan penduduk :
1.
Struktur umur
2.
Struktur perkawinan
3.
Umur kawin pertama
4.
Paritas
5.
Disrupsi perkawinan
6.
Proporsi yang kawin
Rumus Tingkat Kematian Kasar
Digunakan untuk menunjukan jumlah
kelahiran per 1000 peduduk pertahun
Rumus :
CDR = D/P x K
Ket :
CDR = Crude Death Rate (Angka Kematian Kasar).
D = Jumlah kematian (death) pada tahun tertentu
P = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun tertentu
K = Bilangan konstan 1000
Rumus Tingkat Kematian Khusus
Ketika mengitung terdapat golongan umur
tertentu pada waktu 1 Tahun
ASDRx = Dx/Px x K
Ket :
ASDRx = Angka Kematian khusus umur tertentu (x)
Dx = Jumlah Kematian pada umur tertentu selama satu tahun
Px = Jumlah Penduduk pada umur tertentu
K = Bilangan konstan 1000
Angka Kelahiran
Ada beberapa kriteria angka kematian:
- Angka kelahiran dikatakan tinggi jika angka kelahiran > 30 per tahun.
- Angka kelahiran dikatakan sedang jika angka kelahiran 20-30 per tahun.
- Angka kelahiran dikatakan rendah jika angka kelahiran < 20 per tahun.
Pengertian dan Akibat Migrasi
Secara
umum Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu
tempat ke tempat lain melewati batas administratif (migrasi internal) atau
batas politik/negara (migrasi internasional). Dengan kata lain, migrasi
diartikan sebagai perpindahan yang relatif permanen dari suatu daerah (negara)
ke daerah (negara) lain.
Ada dua dimensi penting dalam penalaahan migrasi, yaitu dimensi ruang/daerah (spasial) dan dimensi waktu.
Ada dua dimensi penting dalam penalaahan migrasi, yaitu dimensi ruang/daerah (spasial) dan dimensi waktu.
Berikut ini adalah akibat yang muncul dari migrasi :
- Pengaruh Kepadatan Penduduk terhadap Bidang Ekonomi
Dampak
kepadatan penduduk terhadap ekonomi adalah pendapatan per kapita berkurang
sehingga daya beli masyarakat menurun. Hal ini juga menyebabkan kemampuan
menabung masyarakat menurun sehingga dana untuk pembangunan negara berkurang.
Ak ibatnya, lapangan kerja menjadi berkurang dan pengangguran makin meningkat.
- Pengaruh Kepadatan Penduduk terhadap Bidang Sosial
Jika
lapangan pekerjaan berkurang, maka pengangguran akan men ingkat. Hal ini akan
meningkatkan kejahatan. Selain itu, terjadinya urbanisasi atau perpindahan
penduduk dari desa ke kota untuk mendapatkan pekerjaan yang layak makin
meningkatkan penduduk kota. Hal ini berdampak pada lingkungan dan kesehatan
masyarakat.
- Pengaruh Kepadatan Penduduk terhadap Lingkungan
Jumlah
penduduk yang makin meningkat menyebabkan kebutuhannya makin meningkat pula.
Hal ini berdampak negatif pada lingkungan, yaitu:
- Pencemaran Lingkungan
Pencemaran
atau polusi adalah penambahan segala substansi ke lingkungan akibat aktivitas
manusia.
Macam-Macam Migrasi dan Proses Migrasi
Migrasi adalah
perpindahan penduduk dari satu tempat ke tempat lain
Berikut adalah macam-macam migrasi:
Berikut adalah macam-macam migrasi:
- Emigrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lain.
- Imigrasi adalah masuknya penduduk ke dalam suatu daerah negara
tertentu. - Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota.
- Transmigrasi adalah perpindahan penduduk antarpulau dalam suatu negara.
- Remigrasi adalah kembalinya penduduk ke negara asal setelah beberapa lama berada di negara orang lain.
Proses
Migrasi Penduduk dari Asal ke Daerah Tujuan :
- Dalam memilih daerah tujuan para imigran cenderung memilih daerah yang terdekat dengan daerah asal
- Kurangnya kesempatan kerja didaerah asal dan adanya kesempatan kerja didaerah tujuan merupakan salah satu alasan seseorang melakukan mobilitas penduduk
- Informasi yang positif dari sanak saudara, kerabat tentang daerah tujuan, merupakan sumber informasi yang penting dalam pengambilan keputusan seseorang untuk berimigrasi
- Informasi yang negatif yang dating ari daerah tujuan, menyebabkan orang enggan untuk berimigrasi
- Makin besar pengaruh daerah perkotaan terhadap seseorang, makin tinggi frekuensi mobilitas orang tersebut
- Makin tinggi pendapatan seseorang, makin tinggi frekuensi mobilitas orang tersebut
- Seseorang akan memilih daerah tujuan dimana terdapat sanak saudara atau kenalan yang berada didaerah tersebut
- Migrasi masih akan terjadi apabila di suatu daerah ada bencana alam (banjir, gempa bumi dll)
- Orang yang berumur muda dan belum berumah tangga lebih banyak mengadakan mobilitas daripada orang yang sudah berusia lanjut dan berstatus kawin
- Makin tinggi pendidikan seseorang, makin banyak melaksanakan mobilitas penduduk
Jenis Struktur Penduduk
Ada beberapa struktur penduduk yaitu:
- Jumlah Penduduk : Urbanisasi, Reurbanisasi, Emigrasi, Imigrasi, Remigrasi, Transmigrasi.
- Persebaran Penduduk : Kepadatan penduduk adalah jumlah penduduk disuatu wilayah dibandingkan dengan luas wilayahnya yang dihitung jiwa per km kuadrat.
- Komposisi Penduduk : Merupakan sebuah mata statistik dari statistik kependudukan yang membagi dan membahas masalah kependudukan dari segi umur dan jenis kelamin.
1. Piramida
Penduduk Muda (Expansive)
Piramida Penduduk Muda
|
Digambarkan seperti Limas. Pemahamanya
mudah, jadi di suatu daerah terdapat angka kelahiran yang tinggi dan angka
kematian yang rendah yang menyebabkan penduduk yang berumur muda banyak.
Biasanya terdapat di negara berkembangseperti Indonesia, Malaysia, Filipina, India
Ciri-ciri Piramida Expansive :
a. Sebagian besar berada pada kelompok penduduk muda
b.Kelompok usia tua jumlahnya sedikit
c. Tingkat kelahiran bayi tinggi
d. Pertumbuhan penduduk tinggi
2. Piramida Penduduk Stasioner
Piramida Stasioner itu merata,
sehingga ada yang menyebutnya sebagai bentuk granat. Pada piramida ini tingkat
kelahiran dan kematian seimbang atau tetap (stasioner). Biasanya terdapat
di negara maju seperti : Singapura,
Jepang
Ciri-ciri Piramida Penduduk Stasioner :
a. Penduduk pada tiap kelompok umur hampir sama
b. Tingkat kelahiran rendah
c.Tingkat kematian rendah
d. Pertumbuhan penduduk mendekati nol atau lambat.
3. Piramida Penduduk Tua (Constructive)
.png)
Piramida Stasioner itu merata,
sehingga ada yang menyebutnya sebagai bentuk granat. Pada piramida ini tingkat
kelahiran dan kematian seimbang atau tetap (stasioner). Biasanya terdapat
di negara maju seperti : Singapura,
Jepang
Ciri-ciri Piramida Penduduk Stasioner :
a. Penduduk pada tiap kelompok umur hampir sama
b. Tingkat kelahiran rendah
c.Tingkat kematian rendah
d. Pertumbuhan penduduk mendekati nol atau lambat.
Nah kalau yang ini
kebalikanya dari Piramida Penduduk Muda, bentuknya lebih seperti
Batu Nisan. Piramida
ini menunjukan tingkat kelahiran yang rendah dan tingkat kematian sangat
tinggi, jadinya pertumbuhan penduduknya rendah. Contohnegaranya : Jerman, Swiss dan Belgia
Ciri-ciri Piramida Penduduk Tua :
a. Sebagian besar penduduk berada kelompok usia dewasa atau tua
b. Jumlah penduduk usia muda sangat sedikit
c. Tingkat kelahiran lebih rendah dibanding dengan tingkat
kematian
d. Pertumbuhan penduduk terus berkurang.
Dependency ratio juga dapat disebut
dengan angka ketergantungan atau beban ketergantungan (dependency ratio) adalah
angka yang menunjukkan besarnya penduduk golongan umur produktif yang dapat
menghasilkan barang dan jasa ekonomi bagi golongan umur muda dan umur tua
(golongan umur tidak produktif). Mereka yang digolongkan dalam kelompok umur
bekerja adalah berumur 15 tahun ke atas sampai dengan umur 64 tahun. Sedangkan
yang berumur 14 tahun ke bawah dan umur 65 tahun keatas digolongkan dalam usia
beban ketergantungan.
Kebudayaan
dan kepribadian pertumbuhan dan perkembangan kebudayaan di Indonesia
- Zaman Batu Tua (Palaeolithikum)
Alat-alat
batu pada zaman batu tua, baik bentuk ataupun permukaan peralatan masih kasar,
misalnya kapak genggam Kapak genggam semacam itu kita kenal dari wilayah Eropa,
Afrika, Asia Tengah, sampai Punsjab(India), tapi kapak genggam semacam ini
tidak kita temukan di daerah Asia Tenggara Berdasarkan penelitian
para ahli prehistori, bangsa-bangsa Proto-Austronesia pembawa kebudayaan
Neolithikum berupa kapak batu besar ataupun kecil bersegi-segi berasal dari
Cina Selatan, menyebar ke arah selatan, ke hilir sungai-sungai besar sampai ke
semenanjung Malaka Lalu menyebar ke Sumatera, Jawa. Kalimantan Barat, Nusa
Tenggara, sampai ke Flores, dan Sulawesi, dan berlanjut ke Filipina.
- Zaman Batu Muda (Neolithikum)
Manusia
pada zaman batu muda telah mengenal dan memiliki kepandaian untuk
mencairkan/melebur logam dari biji besi dan menuangkan ke dalam cetakan dan
mendinginkannya. Oleh karena itulah mereka mampu membuat senjata untuk
mempertahankan diri dan untuk berburu serta membuat alat-alat lain yang mereka
perlukan.
Ciri – ciri zaman batu muda :
Ciri – ciri zaman batu muda :
1.
Mulai menetap dan membuat rumah
2.
Membentuk kelompok masyarakat desa
3.
Bertani
4.
Berternak untuk memenuhi kebutuhan hidup
Bangsa-bangsa
Proto-austronesia yang masuk dari Semenanjung Indo-China ke Indonesia itu
membawa kebudayaan Dongson, dan menyebar di Indonesia. Materi dari kebudayaan
Dongson berupa senjata-senjata tajam dan kapak berbentuk sepatu yang terbuat
dari bahan perunggu.
Kebudayaan
Hindu, Budha, dan Islam
- Kebudayaan Hindu, Budha
Pada
abad ke-3 dan ke-4 agama hindu mulai masuk ke Indonesia di Pulau Jawa.
Perpaduan atau akulturasi antara kebudayaan setempat dengan kebudayaan. Sekitar
abad ke 5 ajaran Budha masuk ke indonesia, khususnya ke Pulau Jawa. Agama Budha
dapat dikatakan berpandangan lebih maju dibandingkan Hinduisme,sebab budhisme
tidak menghendaki adanya kasta-kasta dalam masysrakat. Walaupun demikian, kedua
agama itu di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa tumbuh dan berdampingan secara
damai. Baik penganut hinduisme maupun budhisme masng-masing menghasilkan karya-
karya budaya yang bernilai tinggi dalam seni bangunan, arsitektur, seni pahat,
seni ukir, maupun seni sastra, seperti tercermin dalam bangunan, relief yang
diabadikan dalam candi-candi di Jawa Tengah maupun di Jawa Timur diantaranya
yaitu Borobudur, Mendut, Prambanan, Kalasan, Badut, Kidal, Jago, Singosari,
dll.
- Kebudayaan Islam
Abad
ke 15 da 16 agama islam telah dikembangkan di Indonesia, oleh para
pemuka-pemuka islam yang disebut Walisongo. Titik penyebaran agama Islam pada
abad itu terletak di Pulau Jawa. Sebenarnya agama Islam masuk ke Indonesia,
khususnya di Pulau Jawa sebelum abad ke 11 sudah ada wanita islam yang
meninggal dan dimakamkan di Kota Gresik. Masuknya agama Islam ke Indonesia
berlangsung secara damai. Hal ini di karena masuknya Islam ke Indonesia tidak
secara paksa. Abad
ke 15 ketika kejayaan maritim Majapahit mulai surut , berkembanglah
negara-negara pantai yang dapat merongrong kekuasaan dan kewibawaan majapahit
yang berpusat pemerintahan di pedalaman. Negara- negara yang dimaksud adalah
Negara malaka di Semenanjung Malaka,Negara Aceh di ujung Sumatera, Negara
Banten di Jawa Barat, Negara Demak di Pesisir Utara Jawa Tengah, Negara Goa di
Sulawesi Selatan . Dalam proses perkembangan negara-negara tersebut yang
dikendalikan oleh pedagang. Pedagang kaya dan golongan bangsawan kota- kota
pelabuhan, nampaknya telah terpengaruh dan menganut agama Islam. Daerah-daerah
yang belum tepengaruh oleh kebudayaan Hindu, agama Islam mempunyai pengaruh
yang mendalam dalam kehidupan penduduk. Di daerah yang bersangkutan. Misalnya
Aceh, Banten, Sulawesi Selatan, Sumatera Timur, Sumatera Barat, dan Pesisr
Kalimantan.
Kebudayaan
Barat
Unsur
kebudayaan barat juga memberi warna terhadap corak lain dari kebudayaan dan
kepribadian bangsa Indonesia adalah kebudayaan Barat. Masuknya budaya Barat ke
Negara Republik Indonesia ketika kaum kolonialis atau penjajah masuk ke
Indonesia, terutama bangsa Belanda. Penguasaan dan kekuasaan perusahaan dagang
Belanda (VOC) dan berlanjut dengan pemerintahan kolonialis Belanda, di
kota-kota propinsi, kabupaten muncul bangunan-bangunan dengan bergaya
arsitektur Barat. Dalam waktu yang sama, dikota-kota pusat pemarintahan,
terutama di Jawa, Sulawesi Utara, dan Maluku berkembang dua lapisan sosial ;
Lapisan sosial yang terdiri dari kaum buruh, dan kaum pegawai. Sehubungan dengan itu
penjelasan UUD’45 memberikan rumusan tentang kebudayaan memberikan rumusan
tentang kebudayaaan bangsa Indonesia adalah: kebudayaan yang timbul sebagai
buah usaha budi rakyat Indonesia seluruhnya, termasuk kebudayaan lama dan asli
yang ada sebagai puncak kebudayaan di daerah-daerah di seluruh Indonesia. Dalam
penjelasan UUD’45 ditujukan ke arah mana kebudayaan itu diarahkan, yaitu menuju
kearah kemajuan budaya dan persatuan, dengan tidak menolak bahan baru
kebudayaan asing yang dapat mengembangkan kebudayaan bangsa sendiri serta
mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa Indonesia
Sumber
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar