Judul :
Negeri 5 Menara
Pengarang :
Ahmad Fuadi
Cetakan :
Kesembilan, November 2010
Penerbit :
PT Gramedia Pustaka Utama
Novel karya Ahmad Fuadi yang lahir di Bayur Maninjau, Sumatera Barat, 30 Desember 1972 ini sangat layak dibaca bagi anak-anak muda karena dapat menginspirasi dan memotivasi mereka kelak dalam menghadapi tantangan kehidupan.
Berkisah tentang enam sahabat yaitu Alif Fikri
Chaniago dari Sumatera Barat, Raja Lubis dari Medan, Said Jufri dari Surabaya,
Dulmajid dari Sumedang, Atang dari Bandung dan Baso Salahuddin dari Gowa.
Keenam anak ini bersekolah di Pondok Madani (PM) Ponorogo, Jawa Timur. Mereka
memiliki mimpi yang rasanya tak mungkin tercapai karena terlalu tinggi untuk
ukuran anak-anak kampung seperti mereka.
Keenam anak tersebut tidur sekamar dalam pondokan.
Seiring berjalannya waktu, mereka mulai dekat, saling berbagi dan bercerita
bahwa mereka memiliki cita-cita yang tinggi. Bahkan Alif, yang semula ingin
meneruskan pendidikan di SMA dipaksa masuk pesantren oleh kedua orangtuanya
lantaran ingin Alif dapat menularkan ilmunya dari pondokan kepada masyarakat
kampungnya seperti Buya Hamka dan Bung Hatta. Padahal Alif ingin kelak setelah
lulus SMA melanjutkan kuliah di ITB dan menjadi insinyur seperti Habibie.
Saat itu Alif merasa jalan untuk menempuh
cita-citanya sudah tertutup. Namun di pondokan tersebut justru dia menemukan
kekuatan untuk mencapai impiannya. Alif yang semula beranggapan bahwa pesantren
adalah konservatif, kuno dan kampungan adalah salah besar. Bersama lima
sahabatnya tersebut, Alif memiliki kebiasaan berkumpul d bawah menara masjid
dan mereka menamakan diri sebagai "Sahibul Menara" yang artinya
pemilik menara. Di bawah menara tersebut, setiap menjelang azan Magribh mereka
selalu menatap langit sambil membayangkan impian mereka. Yaitu ingin
menaklukkan dunia. Mulai dari Tanah Air Indonesia, Amerika, Eropa, Asia hingga
Afrika.
Di bawah menara itu pula tekad mereka semakin kuat
untuk meraih impian tersebut dengan "mantera" sakti yang diajarkan di
pesantren. Yaitu man jadda wajada yang artinya siapa yang
bersungguh-sungguh pasti akan berhasil. Dari proses pembelajaran dan
"mantera" di pesantren itu, mereka selalu berpikir visioner dan
bercita-cita besar. Mereka pun berhasil membuktikannya, anak-anak kampung yang
berhasil menjadi orang besar karena memiliki tekad kuat, kerja keras serta
tidak melupakan doa.
Karena itu, jangan pernah takut untuk bermimpi walau
setinggi apa pun. Tuhan selalu mendengar doa dan usaha hamba-Nya.
#sabtulis
BalasHapusSaya selalu berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan peminjam yang meminjamkan uang tanpa membayar terlebih dahulu.
Jika Anda mencari pinjaman, perusahaan ini adalah semua yang Anda butuhkan. setiap perusahaan yang meminta Anda untuk biaya pendaftaran lari dari mereka.
saya menggunakan waktu ini untuk memperingatkan semua rekan saya INDONESIANS. yang telah terjadi di sekitar mencari pinjaman, Anda hanya harus berhati-hati. satu-satunya tempat dan perusahaan yang dapat menawarkan pinjaman Anda adalah SUZAN INVESTMENT COMPANY. Saya mendapat pinjaman saya dari mereka. Mereka adalah satu-satunya pemberi pinjaman yang sah di internet. Lainnya semua pembohong, saya menghabiskan hampir Rp35 juta di tangan pemberi pinjaman palsu.
Pembayaran yang fleksibel,
Suku bunga rendah,
Layanan berkualitas,
Komisi Tinggi jika Anda memperkenalkan pelanggan
Hubungi perusahaan: (Suzaninvestment@gmail.com)
Email pribadi saya: (Ammisha1213@gmail.com)