Sabtu, 14 April 2018

SAHABAT SEJATIMU



Terdapat dua anak yang sudah bersahabat sejak mereka masih belia, yaitu Acha dan Echa, mereka selalu dianggap oleh guru-guru mereka di sekolah dasar sebagai anak kembar. Namun dua anak ini memiliki perbedaan yang sangat signifikan yaitu Acha yang sangat pintar dan Echa yang bodoh. Mereka saat ini sedang duduk di kelas VI sekolah dasar di daerah Bogor, Jawa Barat dan sebentar lagi mereka akan berpisah. Seminggu yang lalu guru-guru sudah menginfokan bahwa 2 minggu yang akan datang akan diadakan acara  perpisahan.

Pada saat acara perpisahan berlangsung mereka berdua duduk di back stage, Echa nanti kalo kita sudah berbeda SMP jangan lupakan aku dan jangan ada sahabat lagi selain diriku kata Acha, namun Echa tidak mendegarkan dan menyia-nyiakan apa yang dikatakan oleh Acha, acara perpisahan pun selesai kemuadian Acha mengucapkan “selamat tinggal ” kepada Echa.

Waktu SMP pun tiba dan mereka masuk di SMP yang berbeda. Saat itu Echa mulai berkenalan dengan teman barunya dan duduk sebangku dengannya serta orang tersebut sangat pintar dikelasnya “Hai namaku Echa, namamu siapa?”. “namaku Fida”, senang berkenalan denganmu. Pada saat jam pelajaran Echa selalu mencotek Fida jika ada tugas atau pekerjaan rumah, jadi Fida sudah mengetahui bahwa Echa anak yang bodoh. Fida pun berpikiran bahwa Echa akan mau jika diminta untuk menjadi asistennya dan dari kebodohan Echa dengan menjadi sahabat palsunya.
Bel istirahat pun berbunyi Echa dan Fida istirahat ke kantin bersama-sama. Tiba-tiba
Fida bertanya kepada Echa “mau kah kamu menjadi sahabatku?”
Lalu Echa menjawab dengan semangat “iyaa mau Fid”, karena Echa tahu jika menjadi sahabat dari Fida dia bisa mencotek Fida setiap hari.

Jam istirahat pun selesai lalu para siswa dan siswi pun masuk kelas termasuk Fida dan Echa, setelah masuk ke kelas ada tugas dari pak guru yaitu membentuk sebuah kelompok dengan masing-masing kelompok yang beranggota kan 2 orang. Echa dan Fida pun satu kelompok.  Tinggg….tingggg..tinggg bel pulang sekolah pun berbunyi, “Echa nanti aku kerumahmu yaa” untuk mengerjakan tugas kelompok yang tadi diberikan”  ucap Fida lalu Echa berkata “iyaaa Fid” jawab Echa.

Setelah berada di rumah Echa, Fida tidak sengaja melihat foto Acha dan Echa yang ada di dalam kamar Echa, “Echa ini fotomu dengan siapa?” Fida bertanya. “ohh itu foto bersama kakaku” Echa menjawab tapi berbohong, tiba-tiba dipikiran Echa muncul sahabat lamanya yaitu Acha, tetapi cepat-cepat dia melupakan tentang Acha, karena disebelah terdapat sahabat barunya. Setelah menyelesaikan mengerjakan tugas Fida pun pulang kerumahnya.

Keesokan pagi pun tiba, Echa tidak sengaja mendengar percakapan Fida dengan sahabat aslinya yang telah menuduh dia untuk mengkhianatinya “jangan salah paham dulu sebenarnya aku hanya berpura-pura saja menjadi sahabat Echa dan dia akan aku jadikan asisten.” 

Saat bel masuk sekolah sampai bel pulang Echa cuek kepada Fida. “Echa, kamu kenapa dari tadi melamun terus?” Fida bertanya. “Aku sudah tahu kok, kalau kamu itu cuma manfaatin aku untuk menjadi asistenmu, sudahlah mulai sekarang aku tidak mau jadi sahabat palsumu lagi Fida!” Saat itu Echa ingin sekali menemui sahabat lamanya yaitu Acha dan akan menceritakan kejadian yang sudah dia alami saat ini dengan jujur. Tiba-tiba Acha pun juga ingin bertemu dan berjumpa dengan Echa, karena sudah lama dia tidak beretemu dan takut terjadi apa-apa dengan Echa. Dan mereka pun berpapasan bertemu di pinggir jalan raya.

Hai Echaaa!” Acha pun menyapa Echa sambil berteriak dan berlari menyeberangi jalan raya serta dengan tidak hati-hati melihat kanan dan kiri. Tiba-tiba “Brakkkk.” Acha pun tertabrak sebuah bus dan Echa pun langsung menghampiri Acha. “Achaaa… Achaaa… bangunn” kenapa kamu harus tinggalin aku secepat ini dan aku akan tetap bercerita semua kejadian yang kualami saat ini kepadamu, Waktu itu aku telah mengkhianatimu, aku telah mempunyai sahabat baru, tetapi ternyata dia cuma manfaatin aku dengan menjadi sahabat palsunya dan aku dijadikan Asisten olehnya.” Echa menceritakan yang dialaminya saat ini. “Dan saat ini aku sangat menyesal sekali, meskipun kamu telah meninggal aku akan tetap menjadi sahabat sejatimu.”

#sabtulis



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

What Will You Do Next 5 Years

In the next 5 years, it will be the time where I've graduated from my collage and gotten work with the knowledge that I've gained f...