Sabtu, 07 April 2018

SINOPSIS NOVEL NEGERI 5 MENARA



Judul               : Negeri 5 Menara
Pengarang       : Ahmad Fuadi
Cetakan           : Kesembilan, November  2010
Penerbit           : PT Gramedia Pustaka Utama

Novel karya Ahmad Fuadi yang  lahir di Bayur Maninjau, Sumatera Barat, 30 Desember 1972 ini sangat layak dibaca bagi anak-anak muda karena dapat menginspirasi dan memotivasi mereka kelak dalam menghadapi tantangan kehidupan.

Berkisah tentang enam sahabat yaitu Alif Fikri Chaniago dari Sumatera Barat, Raja Lubis dari Medan, Said Jufri dari Surabaya, Dulmajid dari Sumedang, Atang dari Bandung dan Baso Salahuddin dari Gowa. Keenam anak ini bersekolah di Pondok Madani (PM) Ponorogo, Jawa Timur. Mereka memiliki mimpi yang rasanya tak mungkin tercapai karena terlalu tinggi untuk ukuran anak-anak kampung seperti mereka.

Keenam anak tersebut tidur sekamar dalam pondokan. Seiring berjalannya waktu, mereka mulai dekat, saling berbagi dan bercerita bahwa mereka memiliki cita-cita yang tinggi. Bahkan Alif, yang semula ingin meneruskan pendidikan di SMA dipaksa masuk pesantren oleh kedua orangtuanya lantaran ingin Alif dapat menularkan ilmunya dari pondokan kepada masyarakat kampungnya seperti Buya Hamka dan Bung Hatta. Padahal Alif ingin kelak setelah lulus SMA melanjutkan kuliah di ITB dan menjadi insinyur seperti Habibie.

Saat itu Alif merasa jalan untuk menempuh cita-citanya sudah tertutup. Namun di pondokan tersebut justru dia menemukan kekuatan untuk mencapai impiannya. Alif yang semula beranggapan bahwa pesantren adalah konservatif, kuno dan kampungan adalah salah besar. Bersama lima sahabatnya tersebut, Alif memiliki kebiasaan berkumpul d bawah menara masjid dan mereka menamakan diri sebagai "Sahibul Menara" yang artinya pemilik menara. Di bawah menara tersebut, setiap menjelang azan Magribh mereka selalu menatap langit sambil membayangkan impian mereka. Yaitu ingin menaklukkan dunia. Mulai dari Tanah Air Indonesia, Amerika, Eropa, Asia hingga Afrika.

Di bawah menara itu pula tekad mereka semakin kuat untuk meraih impian tersebut dengan "mantera" sakti yang diajarkan di pesantren. Yaitu man jadda wajada yang artinya siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan berhasil. Dari proses pembelajaran dan "mantera" di pesantren itu, mereka selalu berpikir visioner dan bercita-cita besar. Mereka pun berhasil membuktikannya, anak-anak kampung yang berhasil menjadi orang besar karena memiliki tekad kuat, kerja keras serta tidak melupakan doa.

Karena itu, jangan pernah takut untuk bermimpi walau setinggi apa pun. Tuhan selalu mendengar doa dan usaha hamba-Nya.

#sabtulis


1 komentar:




  1. Saya selalu berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan peminjam yang meminjamkan uang tanpa membayar terlebih dahulu.

    Jika Anda mencari pinjaman, perusahaan ini adalah semua yang Anda butuhkan. setiap perusahaan yang meminta Anda untuk biaya pendaftaran lari dari mereka.

    saya menggunakan waktu ini untuk memperingatkan semua rekan saya INDONESIANS. yang telah terjadi di sekitar mencari pinjaman, Anda hanya harus berhati-hati. satu-satunya tempat dan perusahaan yang dapat menawarkan pinjaman Anda adalah SUZAN INVESTMENT COMPANY. Saya mendapat pinjaman saya dari mereka. Mereka adalah satu-satunya pemberi pinjaman yang sah di internet. Lainnya semua pembohong, saya menghabiskan hampir Rp35 juta di tangan pemberi pinjaman palsu.

    Pembayaran yang fleksibel,
    Suku bunga rendah,
    Layanan berkualitas,
    Komisi Tinggi jika Anda memperkenalkan pelanggan

    Hubungi perusahaan: (Suzaninvestment@gmail.com)

    Email pribadi saya: (Ammisha1213@gmail.com)

    BalasHapus

What Will You Do Next 5 Years

In the next 5 years, it will be the time where I've graduated from my collage and gotten work with the knowledge that I've gained f...