Sabtu, 17 Maret 2018

DUA ORANG SAHABAT

Dua orang sahabat yang merantau ke kota besar Jakarta untuk melajutkan pendidikannya mendapatkan gelar sarjana dan tinggal jauh dari orangtuanya, mereka berdua bertemu kembali pada saat lagi mencari tempat singgah untuk selama kuliah di Jakarta. Dua orang sahabat tersebut datang ke Jakarta dari kota yang sama dan dari asal  sekolah yang sama , mereka dipertemukan kembali di kota Jakarta ini karena ingin mendapatkan universitas yang mereka inginkan yaitu universitas ternama di kota jakarta. Sebut saja mereka dengan inisial nama KA, yaitu Kinta dan Alysa. Dengan sangat kebetulan juga dua orang sahabat ini mendapatkan kamar yang bersebelahan di tempat singgah tersebut.

Pada saat berangkat kuliah mereka selalu berangkat bersama dari tempat singgah mereka yaitu dengan menggunakan moda transportasi angkot, pada saat pulang kuliah pun mereka saling menunggu kecuali ada sesuatu hal yang dikerjakan seperti kerja kelompok atau adanya kelas tambahan dari dosen, pagi hingga sore mereka berdua jalani untuk mendapatkan ilmu yang mereka dapatkan dari dosen-dosen yang mengajar, berbagi cerita tentang apa saja yang telah terjadi di kelas pada saat perjalanan pulang merupakan hal yang sangat rutin mereka bicarakan.

Beberapa bulan sebelum liburan semester tiba, dimana pada saat itu teman-teman kelas Kinta dan Alysa heboh dengan salah satu mata kuliah yang membuat kerisauan para mahasiswa. Ada yang sudah membeli tiket untuk pulang ke kampung halamannya, ada juga  yang sudah pulang duluan  kekampung halaman mereka dan bahkan ada yang belum membeli tiket pulang ke kampung halamannya. Tetapi sangat jauh berbeda dengan dua orang sahabat ini mereka masih santai serta setia menunggu nilai semesteran pada tahun ini.

“Kin, kapan kita beli tiket pulang kampungnya?”
“santai dulu deh. Kita turutin aja apa yang mama kamu bilang al.”
“kamu enak sudah pulang kampung pas ujian tengah semester kemarin, nah aku?”
“iyaaa al aku ngerti, tapi kita harus gimana lagi, nilai ipk kita disemester ini belum muncul semua terus ditambah ada satu mata kuliah yang membuat aku masih binggung. Karena kelas kamu dan aku saja yang dosen di mata kuliah tersebut sama, sedangkan anak kelas di kelas lainnya berbeda dan  sudah banyak yang dirubah, lalu kita sampai sekarang saja belum diberi kabar sama Ibunya. Iyaaa harapan aku nilai kita tidak akan berubah karena sudah lumayan bagus kin”

Tiga hari kemudian.
Pada hari selasa tepatnya, kinta sedang asik menonton film kesukaannya di laptopnya, sambil ketawa-ketawa dan sampai ketiduran pada malam itu. Pada hari rabu pagi, Kinta pun terbangun dari tidurnya. Dia syok dan terkejut dengan pesan yang baru ia buka di telfon genggam miliknya, lalu dia terburu-buru menyiapkan dirinya dan segera bergegas menuju ke kampus.

“Pesan apa ini? Saya kan sudah mengumpulkan tugasnya”
“Kenapa kin? Ada apa kin?”
“nilainya berubah gimana ini? Aku tidak ingin membalas pesan ini, gimana kalo kita ke kampus aja untuk menyelesaikan semua ini?”
“Ayooo segera kita berangkat ke kampus.”
Kinta dan Alysa bergegas cepat menuju kampus. Mereka menuju kampus dengan angkot kebanggaannya
Pertanyaan-pertannyaan pun mulai bermunculan di kepala Kinta dan Alysa
“ada tidak yaaa bapaknya?”
“berdoa saja semoga dosennya ada” sambil memegang ponsel dan berpkir.

Sesampainya dikampus Kinta dan Alysa bergegas menuju ruang dosen, dan mereka ingin menemui langsung Ibunya dan ternyata bukan hanya Kinta dan Alysa yang bernasib demikian. Mahasiswa lain dikelas mereka berdua juga mengalami hal yang sama.

Lima belas menit kemudian, Kinta dan Alysa dipersilahkan masuk oleh dosen tersebut menuju ruangannya dan mereka berdua segera menjelaskannya ke dosen tersebut sampai detail, dan dosen tersebut mengatakan ada kesalahan format pada saat Kinta dan Alysa mengirim tugas dan tidak sesuai dengan keinginan dosen tersebut. Pada akhirnya Kinta dan Alysa menerima dengan lapang dada dengan keputusan tersebut dan mereka mendapatkan tugas tambahan untuk menambah nilai.

Malam harinya Kinta dan Alysa pun mulai mengerjakan tugas tambahan tersebut. Dan mereka melakukan pembagian tugas, sehingga tugas tambahan tersebut tidak terasa berat dan lebih cepat selesai dikerjakan meskipun selesai sampai pukul 1 pagi. Meskipun mereka berdua mengeluh namun semangat pantang menyerah untuk mendapatkan nilai terbaik sungguh bagus dan patut untuk dicontoh.

Keesokan harinya pada pukul 14.00 mereka berdua kekampus kembali untuk menyerahkan tugas tambahan yang sudah dibuat dan minta untuk diberi nilai oleh dosen tersebut,  30 menit berlalu mereka sudah menunggu dosennya namun belum juga boleh dipersilahkan masuk ke ruangan dosen tersebut. Dan akhirnya setelah teman dekat mereka berdua sudah mendapatkan nilai, sekarang giliran Kinta dan Alysa meminta nilai. Begitu mereka berdua keluar dari ruangan wajah gembira dan senang pun terpancar, puji dan syukur mereka berdua mendapatkan nilai yang mereka dapat pertama kali. Dan dengan bahagianya dua sahabat ini akhirnya dapat merasakan liburan semesteran di kampung halaman mereka dengan tenang.#sabtulis

Sekian.







  


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

What Will You Do Next 5 Years

In the next 5 years, it will be the time where I've graduated from my collage and gotten work with the knowledge that I've gained f...